Cool Blue Outer Glow Pointer

Sensor Optik, Ultraviolet UV-Tron


Aplikasi Rangkaian Sensor Ultraviolet (UV-Tron) Mengantisipasi

 Kebakaran ( Mendeteksi Api )


1. Tujuan [Daftar]

1.1 Mengetahui dan memahami cara kerja sensor optik, ultraviolet (UV-Tron)

1.2 Mengetahui dan memahami prinsip kerja sensor optik, ultraviolet (UV-Tron)

1.3 Dapat membuat aplikasi dengan menggunakan sensor ultraviolet  (UV-Tron)


2. Alat dan Bahan [Daftar]

a. Alat

2.1 Voltmeter







Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik.


2.2 Power Supply

Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.



b. Bahan

2. 1. Sensor Ultraviolet (UV Tron)







Sensor Ultraviolet (Sensor Api) UV Tron adalah sensor yang sering digunakan untuk untuk mendeteksi keberadaan sumber api berdasarkan gelombang ultraviolet yang dipancarkan oleh api.











2.2 Transistor 2N2222








2N2222 adalah transistor pertemuan bipolar (BJT) NPN yang umum digunakan untuk aplikasi penguat atau pengalihan daya rendah tujuan umum. Ini dirancang untuk arus rendah hingga sedang, daya rendah, tegangan menengah, dan dapat beroperasi pada kecepatan cukup tinggi. (gambar dataheet)


Fitur:

1. Arus tinggi (maks. 800 mA)

2. Tegangan rendah (maks. 40 V).


2.3 Resistor








Fungsi resistor yang sering diketahui adalah sebagai penghambat arus listrik yang mengalir suatu rangkaian elektronik.



2.4 Dioda






Dioda (diode) yaitu komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan punya fungsi buat menghantarkan arus listrik ke satu arah, tapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.



2.5 Relay








Relay berfungsi sebagai saklar atau elektromagnetik switch yang mana dikendalikan oleh magnet listrik.


2.6 Buzzer







Buzzer digunakan sebagai output keluaran suara (beep) Kegunaan: Alarm. Indikator suara (misal error, fault).

Fitur :

1. Black in colour

2. With internal drive circuit

3. Sealed structure

4. Wave solderable and washable

5. Housing material: Noryl



3. Dasar Teori [Daftar]

3.1 Sensor UV Tron

Sensor ini memberikan sinyal aktif apabila mendeteksi adannya sinyal ultraviolet. Tipe sensor yang dipilih adalah Hamamatsu R2868. Prinsip kerja sensor ini adalah mendeteksi adanya gelombang ultraviolet pada range 185 – 260 nm.







3.2  Transistor 2N2222


3.2 Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).

Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :

1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.

2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.

3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.

4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).

5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor.(Gambar simbol)


Rumus yang digunakan



3.3 Dioda

Cara Mengukur Dioda dengan Multimeter Digital

1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi Dioda

2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)

3. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.

4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

5. Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.42 V)

6. Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda

7. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter

8. Tidak terdapat nilai tegangan pada Display Multimeter.

**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah Rusak.





3.4 Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.


3.5 Transistor

Pada transistor NPN, semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor tipe-N. Transistor NPN juga dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda dari dua dioda sebagai base dan katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus mengalir dari kolektor ke emitor karena potensial kolektor lebih besar daripada base dan emitor


Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai base dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base reverse bias. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial emitor lebih besar daripada base dan kolektor.


Fungsi Transistor:

1. Transistor Sebagai Saklar Elektronik
Yaitu dengan mengatur bias dari sebuah transistor sampai transistor jenuh maka didapat hubungan singkat antar kaki konektor dan emitor, dengan memanfaatkan kejadian ini maka transistor bisa digunakan sebagai saklar.

 
2. Transistor Sebagai Penguat Arus
Yaitu digunakan sebagai penguat arus, dengan fungsi ini transistor dapat digunakan sebagai rangkaian power supply tentunya dengan tegangan yang disetting. Untuk dapat digunakan sebagai fungsi penguat arus transistor harus dibias tegangan yang constant pada basisnya, agar pada emitor keluar tegangan yang tetap. Umumnya untuk dapat tegangan basis agar tetap digunakan diode zener.


4. Percobaan [Daftar]

4.1 Prosedur Percobaan
1. Sediakan alat dan bahan  sesuai dengan rangkaian
2. Rangkai rangkaian sesuai dengan gambar
3. Hubungkan catu daya pada rangkaian
4. Hubungkan voltmeter untuk pengukuran pada rangkaian
5. Mulai simulasi rangkaian


4.2 Rangkaian Simulasi [Daftar]






Prinsip Kerja Rangkaian

Baterai berfungsi sebagai sumber tegangan. Arus mengalir dari baterai ke resistor R2 dan ke relay, dari R2 arus menuju ke kolektor UV-Tron, saat UV-Tron mendeteksi gelombang ultraviolet yang berasal dari api maka gelombang tersebut akan masuk sebagai basis lalu arus dapat mengalir dari kolektor ke emiter, arus dari emiter akan mengalir ke basis Transistor npn sehingga  arus pada kolektor yang diteriima dari relay dapat mengalir ke emiter transistor npn lalu ke ground sehingga relay on sehingga arus dapat mengalir dari baterai ke buzzer sehingga buzzer berbunyi kemudian arus mengalir ke ground. jika UV-Tron tidak mendeteksi gelombang ultraviolet maka relay akan off.




4.3 Video Simulasi [Daftar]









4.4 Link Download [Daftar]

1. Datasheet transistor 2N2222

2. File html

3. File Rangkaian Proteus

4. Video Simulasi

5. Datasheet Buzzer

6. Datasheet Dioda

7. Datasheet Resistor

8. Datasheet Relay 5V

9. Datasheet Sensor UV-Tron

10. File Rangkaian Proteus


































 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar