Cool Blue Outer Glow Pointer

Alarm Keamanan Sepeda Motor Menggunakan Touch Sensor dan Vibration Sensor 




1. Tujuan [Daftar]
a. Membuat rangkaian Keamanan Sepeda Motor
b. Menjelaskan prinsip kerja rangkaian Sepeda Motor
c. Menjelaskan rangkaian Sepeda Motor


2. Alat dan Bahan  [Daftar]

A. Alat

2.1 DC Voltmeter

Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik.

2.2 Power Supply


Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik ataupun elektronika lainnya.



B. Bahan

2.1 Resistor

Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya.





2.2 Dioda













Dioda (Diode) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Oleh karena itu, Dioda sering dipergunakan sebagai penyearah dalam Rangkaian Elektronika.


















2.3 Transistor (2N2222)














Transistor merupakan salah satu Komponen Elektronika Aktif yang paling sering digunakan dalam rangkaian Elektronika, baik rangkaian Elektronika yang paling sederhana maupun rangkaian Elektronika yang rumit dan kompleks.
















Fitur:

1. Arus tinggi (maks. 800 mA)

2. Tegangan rendah (maks. 40 V).



2.4 Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).








2.4 Buzzer

Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara.






Fitur :

1. Black in colour

2. With internal drive circuit

3. Sealed structure

4. Wave solderable and washable

5. Housing material: Noryl



2.5 LED

LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu mengeluarkan cahaya. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi pada LED elektron menerjang sambungan P-N (Positif-Negatif). Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
















2.6 Touch Sensor














Touch Sensor atau Sensor Sentuh adalah sensor elektronik yang dapat mendeteksi sentuhan. Sensor Sentuh ini pada dasarnya beroperasi sebagai sakelar apabila disentuh, seperti sakelar pada lampu, layar sentuh ponsel dan lain sebagainya. Sensor Sentuh ini dikenal juga sebagai Sensor Taktil (Tactile Sensor). Seiring dengan perkembangan teknologi, sensor sentuh ini semakin banyak digunakan dan telah menggeser peranan sakelar mekanik pada perangkat-perangkat elektronik.














Fitur:

1. Operating voltage 2.0V~5.5V

2. The response time max about 60mS at fast mode, 220mS at low power mode VDD=3V

3. Sensitivity can adjust by the capacitance(0~50pF) outside

4. Deteksi sentuhan tubuh manusia yang stabil untuk mengganti tombol sakelar langsung tradisional

5. Memiliki daya eksternal pada pin reset (pin RST)



2.7 Vibration Sensor








Sensor getaran adalah suatu alat yang berfungsi untuk mendeteksi adanya getaran dan akan diubah dalam ke dalam sinyal listrik.


Grafik Respon:









Fitur:

1. Non-arah

2. Sensitivitas tinggi

3. Merespon getaran, kemiringan

4. Tahan air

5. Ketahanan kompresi



3. Dasar Teori  [Daftar]

3.1 Resistor

Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω).

Cara menghitung nilai resistansi resistor dengan gelang warna :
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).
5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor.



3.2 Dioda






Cara Mengukur Dioda dengan menggunakan Multimeter Digital

(Fungsi Ohm / Ohmmeter) 

1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω)
2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
5. Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.64MOhm)
6. Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
7. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
8. Nilai Resistansinya adalah Infinity (tak terhingga) atau Open Circuit.
**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah Rusak.










3.3 Transistor









Pada transistor NPN, semikonduktor tipe-P diapit oleh dua semikonduktor tipe-N. Transistor NPN juga dapat dibentuk dengan menghubungkan anoda dari dua dioda sebagai base dan katoda sebagai kolektor dan emitor. Arus mengalir dari kolektor ke emitor karena potensial kolektor lebih besar daripada base dan emitor











Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai base dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base reverse bias. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial emitor lebih besar daripada base dan kolektor.


Fungsi Transistor:

1. Transistor Sebagai Saklar Elektronik
Yaitu dengan mengatur bias dari sebuah transistor sampai transistor jenuh maka didapat hubungan singkat antar kaki konektor dan emitor, dengan memanfaatkan kejadian ini maka transistor bisa digunakan sebagai saklar.

 
2. Transistor Sebagai Penguat Arus
Yaitu digunakan sebagai penguat arus, dengan fungsi ini transistor dapat digunakan sebagai rangkaian power supply tentunya dengan tegangan yang disetting. Untuk dapat digunakan sebagai fungsi penguat arus transistor harus dibias tegangan yang constant pada basisnya, agar pada emitor keluar tegangan yang tetap. Umumnya untuk dapat tegangan basis agar tetap digunakan diode zener.



3.4 LED















LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).


3.5  Touch Sensor













Sensor sentu Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.

Sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.


3.6 Vibration Sensor







Setiap benda yang dialiri listrik menghasilkan getaran dengan nilai yang berbeda-beda, untuk mengetahui tingkat getarannya maka harus diukur menggunakan sensor getaran atau vibration sensor. Secara umum, sensor ini mampu mendeteksi adanya suatu getaran dengan cara mengubah gerakan mekanis menjadi sinyal listrik.


Grafik Respon











4. Percobaan  [Daftar]

4.1 Prosedur Percobaan
1. Sediakan alat dan bahan  sesuai dengan rangkaian
2. Rangkai rangkaian sesuai dengan gambar
3. Hubungkan catu daya pada rangkaian
4. Hubungkan voltmeter untuk pengukuran pada rangkaian
5. Mulai simulasi rangkaian

4.2 Rangakian Simulasi  [Daftar]




Prinsip Kerja Rangkaian

Pada rangkaian pengaman Sepeda motor menggunakan touch sensor dan vibration sensor sebagai komponen utama. Vibration sensor akan mendeteksi adanya gerakan dan ingin mencuri, maka pada sepeda motor maka vibration sensor akan aktif dan arus akan menuju transistor sebagai penguat sinyal kemudia arus akan menuju relay, relay aktif dan switch akan berpindah ke kanan dan akan mengaktifkan buzzer dan led sebagai indikator alarm keamanan pada motor, dan bila seorang memaksa ingin membobol maka pada tempat kunci, maka dipasang touch sensor sebagai bukti bahwa adanya aktivitas pembobolan sepeda motor. Maka sensor aktif, arus menuju transistor sebagai penguat sinyal selanjutnya arus menuju relay, relay aktif  switch berpindah ke kiri dan akan mengaktifkan led sebagai indikator bahwa motor pernah akan dibobol.


4.3 Video Simulasi  [Daftar]






4.4 Link Download  [Daftar]

a. File html 

b. File Rangkaian Proteus

c. File Video  

d. Datasheet Resistor

e. Datasheet Buzzer

f. Datasheet Relay 5V

g. Datasheet LED

h. Datasheet transistor 2N2222

i. Datasheet Dioda

j. Datasheet Touch Sensor

k. Datasheet Vibration Sensor

l. Library Touch Sensor

m. Library Viration  Sensor


Tidak ada komentar:

Posting Komentar