1. Arus tinggi (maks. 800 mA)
2. Tegangan rendah (maks. 40 V).
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah. Seperti namanya, DC Motor memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC (Direct Current) untuk dapat menggerakannya.
1. Perlindungan sirkuit pendek
2. Stabilitas suhu yang sangat baik
3. Kompensasi frekuensi internal
4. Rentang tegangan Input tinggi
5. Nihil ofset
1. Masukan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
2. Masukan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
3. Masukan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
4. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10^n).
5. Gelang terakhir merupakan nilai toleransi dari resistor.
3.3 Op-Amp
Cara Mengukur Dioda dengan menggunakan Multimeter Digital
(Fungsi Ohm / Ohmmeter)
1. Aturkan Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω)
2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Katoda (tanda gelang)
3. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Anoda.
4. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
5. Display harus menunjukan nilai tertentu (Misalnya 0.64MOhm)
6. Balikan Probe Hitam ke Terminal Anoda dan Probe Merah ke Katoda
7. Baca hasil pengukuran di Display Multimeter
8. Nilai Resistansinya adalah Infinity (tak terhingga) atau Open Circuit.
**Jika terdapat Nilai tertentu, maka Dioda tersebut berkemungkinan sudah Rusak.
Prinsip Kerja:
Pada transistor PNP, semikonduktor tipe-N diapit oleh dua semikonduktor tipe-P. Transistor PNP juga dapat dibentuk dengan menghubungkan katoda dari dua dioda sebagai base dan anoda sebagai kolektor dan emitor. Hubungan emitter-base foward bias sementara collector-base reverse bias. Jadi, arus mengalir dari emitor ke kolektor karena potensial emitor lebih besar daripada base dan kolektor.
Fungsi Transistor:
1. Transistor Sebagai Saklar Elektronik
Yaitu dengan mengatur bias dari sebuah transistor sampai transistor jenuh maka didapat hubungan singkat antar kaki konektor dan emitor, dengan memanfaatkan kejadian ini maka transistor bisa digunakan sebagai saklar.
2. Transistor Sebagai Penguat Arus
Yaitu digunakan sebagai penguat arus, dengan fungsi ini transistor dapat digunakan sebagai rangkaian power supply tentunya dengan tegangan yang disetting. Untuk dapat digunakan sebagai fungsi penguat arus transistor harus dibias tegangan yang constant pada basisnya, agar pada emitor keluar tegangan yang tetap. Umumnya untuk dapat tegangan basis agar tetap digunakan diode zener.
Sensor sentu Kapasitif memanfaatkan sifat konduktif alami pada tubuh manusia untuk mendeteksi perubahan layar sentuhnya. Layar sentuh sensor kapasitif ini terbuat dari bahan konduktif (biasanya Indium Tin Oxide atau disingkat dengan ITO) yang dilapisi oleh kaca tipis dan hanya bisa disentuh oleh jari manusia atau stylus khusus ataupun sarung khusus yang memiliki sifat konduktif.
Sensor sentuh resistif ini tidak tergantung pada sifat listrik yang terjadi pada konduktivitas pelat logam. Sensor Resistif bekerja dengan mengukur tekanan yang diberikan pada permukaannya. Karena tidak perlu mengukur perbedaan kapasitansi, sensor sentuh resistif ini dapat beroperasi pada bahan non-konduktif seperti pena, stylus atau jari di dalam sarung tangan.
1. Voltage: 5V – 20V
2. Power Consumption: 65mA
3. TTL output: 3.3V, 0V
4. Delay time: Adjustable (.3->5min)
5. Lock time: 0.2 sec
6. Trigger methods: L – disable repeat trigger, H enable repeat trigger
7. Sensing range: less than 120 degree, within 7 meters
8. Temperature: – 15 ~ +70
9. Dimension: 32*24 mm, distance between screw
10. 28mm, M2, Lens dimension in diameter: 23mm
4. Percobaan [Daftar]
4.1 Prosedur Percobaan
1. Sediakan alat dan bahan sesuai dengan rangkaian
2. Rangkai rangkaian sesuai dengan gambar
3. Hubungkan catu daya pada rangkaian
4. Hubungkan voltmeter untuk pengukuran pada rangkaian
5. Mulai simulasi rangkaian
4.2 Rangakian Simulasi [Daftar]
Prinsip Kerja Rangkaian
Rangkaian terdiri dari 2 sensor, sensor PIR dan sensor Touch. Rangkaian Pencuci tangan otomatis ketika seorang ingin mencuci tangan dengan sabun cair maka tidak perlu menyentuh tutup botol untuk mengelaurkan sabunnya cukup dengan meletakkan tangan pada sensor pir maka sabun akan keluar.
Ketika sensor Pir aktif maka arus akan menuju transistor untuk sebagai penguat sinyal dan menuju relay 5V ketika relay aktif maka switch akan bergeser ke kiri dan arus akan menuju motor dc dan motor dc aktif ini sebagai pemisalan bahwa motor memompa sabun dan akan mengeluarkannya
Ketika setelah selesai menggunakan sabun maka pada rangkaian kedua yaitu menggunakan sensor touch untuk memompa air. Ketika sensor touch aktif maka arus akan menuju op-amp yang dimana digunakan rangkaian penguat non-inverting lalu arus menuju relay, letika relay aktif maka switch akan bergeser ke kanan lalu akan mengaktifkan motor dc sebagai pemompa air dan led red sebagai lampu indikator bahwa air sedang digunakan.
4.3 Video Simulasi [Daftar]
h. Datasheet transistor 2N2222
Tidak ada komentar:
Posting Komentar